Hampir semua orang
pernah mengalami penyakit ini, terutama pada masa kanak - kanak. Encopresis merupakan kondisi keluarnya feses
secara tidak di sengaja, biasanya terjadi pada anak diatas usia 4 tahun yang
sudah belajar menggunakan toilet. Tidak bisa menahan BAB akibat encopresis
bukanlah suatu hal yang tidak disengaja. Pada umumnya, encopresis disebabkan
oleh suatu kondisi medis yang mendasarinya, baik secara fisik maupun mental.
Encopresis sering ditemukan pada anak laki - laki usia sekolah, kurang dari 10
tahun.
Pada kebanyakan anak
dengan encopresis, masalah dimulai dengan BAB yang sangat menyakitkan. Hal ini
dapat terjadi jauh sebelum encopresis dimulai, dan anak mungkin tidak ingat hal
ini ketika ditanya. Seiring waktu, anak menjadi enggan untuk BAB dan menahannya
untuk menghindari rasa sakit. Menahan BAB menjadi kebiasaan yang menetap lama
setelah sembelit atau sakit ketika BAB.
Beberapa gejala encopresis diantaranya :
- Buang
air besar dicelana, yang sering dianggap diare.
- Sembelit,
feses keras, dan kering.
- Feses
berukuran besar.
- Tidak
ingin atau menolak BAB.
- Jarak
antar BAB panjang.
- Nafsu
makan turun.
- Mengompol
di siang hari.
- Infeksi kandung kemih kambuhan, khususnya pada anak perempuan.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan anak anda berisiko lebih besar mengalami encopresis, yaitu :
- Menggunakan
obat - obatan yang dapat menyebabkan sembelit, seperti obat batuk.
- ADHD.
- Spektrum
autism.
- Gangguan kecemasan atau depresi.
Semakin cepat
encopresis diobati, semakin baik. Langkah pengobatan pertama melibatkan
pembersihan usus dari feses yang menumpuk. Prosedur ini bisa menggunakan resep obat
pencahar, supositori rectum, atau enema. Setelahnya, terapi pengobatan akan
diutamakan untuk mendorong pola dan kebiasaan BAB yang baik.
Perubahan gaya hidup berikut dapat membantu anda mengatasi encopresis pada anak anda, yaitu :
- Perbanyak
makanan berserat, termasuk sayur dan buah - buahan, untuk melembutkan feses.
- Perbanyak
minum air putih.
- Batasi
asupan susu sapi. Pada beberapa kasus, susu sapi dapat menyebabkan anak
sembelit.
- Buat
waktu khusus untuk BAB. Minta anak untuk setidaknya duduk dulu selama 5 - 10
menit diatas toilet, di waktu yang sama setiap hari. Rutinitas ini sebaiknya
dilakukan setiap makan, karena gerak usus akan lebih aktif setelah makan.
- Berikan penyangga kaki dibawah toilet, untuk memudahkan anak berganti posisi duduk. Kadang, ekstra tekanan dari kaki akan menekan perut, yang dapat mempercepat proses BAB.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: